Senin, 18 Agustus 2014

13 Kesalahan Desainer Ketika Mendesain Logo

Berikut ini berapa hal yang bisa menjadi kesalahan desainer ketika mendesain logo

1. Desain tidak orisinil

Logo Anda harus murni dari ide dan pikiran Anda. Strategi logo dan branding menjadi satu bagian untuk menciptakan sesuatu yang unik dan mudah diingat untuk klien Anda dan konsumen. Hal terburuk yang harus dihindari adalah menyalin (copycat) atau menduplikasi logo lain secara brutal. Selain berefek sangat buruk bagi reputasi perusahaan, tentu saja Anda akan melawan hukum apalagi jika logo yang dicuri sudah memiliki hak cipta. Disinilah etika dari desainer sangat dipertaruhkan.

2. Samar / tidak jelas

Setiap logo harus menyampaikan pesan kepada audiens. Jika konsumen potensial tidak tahu apa-apa tentang klien Anda setelah melihat logo, artinya Anda telah gagal.

3. Raster

Banyak yang mencoba menjadi desainer logo ketika mereka hanya tahu photoshop. Ingat bahwa logo harus scalable (berupa Vector Grafis). Menggunakan software vector semacam Illustrator atau CorelDraw adalah cara terbaik untuk membuat logo. Pastikan bahwa klien mendapatkan logo dengan skala penggunaan untuk berbagai aplikasi. Logo yang baik harus bisa ditempatkan secara jelas pada billboard ukuran 5 x 10 meter dan harus bisa tampil baik ketika menjadi favicon 16px.

4. Pembesaran atau pengecilan gambar tak akan mempengaruhi kualitas logo.

Terlalu rumit. Banyak desainer baru mencoba untuk memperumit logo mereka dengan menambahkan banyak detail, terlalu banyak kata, slogan, dll. Keep it simple! Logo Anda akan lebih berkesan.
5. Efek terlalu berlebihan (Lebay)
Secara umum, Anda harus menghindari bevels berlebihan, bayangan, tekstur, filter dan efek lain terlalu berlebihan. Di masa depan, logo akan digunakan dalam berbagai media maka hal ini harus diperhatikan.

6. Tipografi

Ada beberapa kesalahan umum yang sering dibuat ketika mendesain sebuah logo mulai dari spasi hingga pemilihan font. Pertimbangkan beberapa di bawah ini:
  • SpasiPerhatikan kapan Anda harus menggunakan spasi yang lebar dan kapan ketika harus menghemat spasi. Sangat tidak efektif ketika Anda menggunakan spasi yang panjang ketika Anda harus menghemat ruang.
  • Font yang mudah ditebakSemua orang tahu Times New Roman, Tahoma, Arial karena mereka font default yang bisa ditemukan setiap hari. Cobalah untuk menggunakan sesuatu yang tidak default.
  • Font yang mengerikanJangan menggunakan font seperti Curlz untuk membuat logo Anda. Coba gunakan sederhana, professional dan mudah terbaca kecuali untuk target audiens tertentu atau permintaan klien secara khusus.
  • Font terlalu tipisFont yang sangat tipis mungkin terlihat bagus pada layar komputer tapi mereka mungkin sulit untuk digunakan untuk proses cetak di atas kertas, kain atau border. Dan tentu saja tak mudah terbaca dari jarak jauh.
  • Menggunakan terlalu banyak jenis fontCobalah untuk menempel satu font-style (maksimal dua) dalam desain logo Anda. Aturan ini terutama berlaku ketika Anda HANYA melakukan pekerjaan mendesain logo dan bukan untuk pekerjaan desain lain seperti pembuatan poster atau brosur.

7. Terlalu banyak masukan

Tidak salah meminta masukan atau pendapat dari orang lain, namun ketika berlebihan justru akan membuat Anda semakin bingung dan hanya menghabiskan waktu. Klien, kakak, teman, saudara, ibu, tetangga, orang di angkringan dan warung kopi. Mungkin mereka akan memberikan pendapat mereka yang berbeda tapi itu terlalu banyak yang tak perlu. Hanya libatkanlah orang-orang yang memang diperlukan dalam proses desain logo Anda agar bisa menjadikan pikiran tetap fokus pada tujuan semula.

8. Menggunakan Clipart

Tanpa disadari bagi sebagian desainer, ketika pikiran sudah buntu mereka mengambil jalan pintas dengan mengambil elemen dari clipart yang bertebaran di internet. Cobalah ciptakan karya yang orisinil bagi klien Anda dan mereka pasti akan sangat menghargainya.

9. Tidak bisa digunakan dalam format hitam putih atau grayscale

Satu hal yang penting untuk diingat tentang logo adalah bahwa akan sering digunakan dalam output hitam putih atau grayscale. Fax atau cetakan satu warna akan menggunakan logo dalam format satu warna.

10. Tidak memperhatikan pengaplikasian pada media

Ketika membuat sebuah logo, jangan hanya berpikir bahwa sebuah logo hanya akan tampil di internet (kecuali klien sudah mengatakan demikian). Bagi sebuah perusahaan besar, logo akan tampil dalam berbagai media. Pertimbangkanlah bahwa logo Anda akan bisa diaplikasikan pada banyak media di masa depan. Internet, cetak, border, stiker, sablon manual, kaos, signboard dll.

11. Egois

Jangan mendesain logo dengan tujuan bahwa hal itu akan membuat portofolio Anda tampak hebat. Tujuan pertama dan yang paling penting dari setiap desain logo adalah harus beroriestasi kepada tujuan klien mencapai target audiens mereka menjadi lebih efektif.

12. Terlalu abstrak

Logo abstrak bisa menjadi terlihat professional untuk sebuah perusahaan. Mereka tak harus memvisualisasikan secara jelas apa tujuan (target) dari perusahaan itu sendiri. Namun desainer sendiri perlu berpikir kapan saat yang tepat untuk menggunakan logo abstrak.

13. Kombinasi Warna yang buruk

Secara psikologis, setiap warna mempunyai arti dan makna tersendiri. Cobalah untuk menyesuaikan warna yang Anda gunakan dengan melihat aspek-aspek dari perusahaan pemilik logo sendiri maupun audiens yang menjadi target pasar.
Artikel ini sekedar mengingatkan agar anda bisa menghindari kesalahan dan membuat desain logo yang baik, sehingga Anda bisa bangga ketika logo hasil karya kita tampil dalam berbagai media dan menjadi brand dari sebuah usaha. Terima kasih, semoga bermanfaat.

sumber : ilmugrafis.com

1 komentar: